
Semua kerajaan-kerajaan tersebut telah memiliki budaya dan peradabannya masing-masing, kerajaan Sriwijaya yang dikenal pertama kali dari Prasasti Kota Kapur dari Pulau Bangka, prasasti yang tertuanya diketemukan di daerah Kedukan Bukit di tepi sungai Tatang (dekat Palembang) berangka tahun 604 Saka (682 M), mempergunakan bahasa Melayu kuna dan hanya berjumlah 10 baris. Sebagai sebuah negara maritim yang berdagang kerajaan Sriwijaya telah mengembangkan suatu tradisi diplomasi yang menyebabkan kerajaan tersebut lebih metropolitan sifatnya. Untuk dapat mempertahankan peranannya sebagai negara berdagang, kerajaan Sriwijaya lebih membutuhkan kekuatan militer (angkatan laut) yang dapat melakukan gerakan ekspedisioner. Kelangsungan hidup kerajaan Sriwijaya lebih bergantung kepada pola-pola perdagangan yang berkembang, sedangkan pola-pola tertentu tidak sepenuhnya dapat dikuasainya. Seperti terbukti dari perkembangan sejarahnya, maka ketika orang-orang Cina mulai ikut berdagang di kawasan Selatan, peranan Sriwijaya berkurang sebagai pangkalan utama perdagangan antara Asia Tenggara dengan Cina.
Info selengkapnya silahkan baca di sini.
0 komentar: